SETIAP BERKAT SEHARUSNYA MEMBAWA KEBAHAGIAAN, BUKAN MALAH MENJADI JERAT
(Pengkhotbah 5:18-19)
Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah. Tidak sering ia mengingat umur nya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.
* Dalam ceramahnya di depan mahasiswa Institute Technology of California, Albert Einstein menyesal dengan berbagai temuan yang ia ciptakan.
Einstein menggugat dengan lirih;
"Mengapa ilmu yang sangat Indah ini, yang bisa menghemat kerja dan yang membuat hidup ini lebih mudah ternyata hanya membawa kebahagiaan yang sedikit kepada kita?"
Einstein menjawab sendiri, "Karena kita belum belajar bagaimana menggunakannya secara Bijak."
Apa yang dikatakan Einstein itu Benar...
Tidak sedikit kesulitan² yang kita hadapi sekarang ini merupakan akibat dari berkembangnya ilmu yang pada awalnya diciptakan untuk membuat hidup ini lebih mudah, Ironis bukan?
Salah satunya adalah teori tentang Atom yang diciptakan Einstein, namun berujung pada hancurnya Hiroshima & Nagasaki, dimana manusia menyalahgunakan ilmu tersebut.
Hal yang sama terjadi dalam kehidupan bnyak orang ketika mereka di karuniai talenta secara luar biasa, seharusnya itu menjadi sesuatu yang Indah & membahagiakan karena itu akan membuat hidupnya menjadi lebih mudah, dan seharusnya bisa membawa kenikmatan & kebahagiaan.
Namun karena BELUM BELAJAR BAGAIMANA MENGGUNAKANNYA DENGAN BIJAK, maka itu akan seperti yang dikatakan Einstein, "Hanya membawa hanya sedikit kebahagiaan kepada kita bahkan kadang justru malah membawa penderitaan bagi diri kita.
(1 Timotius 6:9-10)
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam ber-bagai² nafsu yang hampa & yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan & kebinasaan.
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai² duka.
Apapun yang TUHAN percayakan kepada kita, baiklah kita belajar untuk mempergunakannya dengan Bijak. Jika itu yang kita lakukan, maka itu akan mendatangkan Kebahagiaan bagi kita & bagi orang lain.
(Kejadian 12:2)
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Oleh karena itu Rasul Paulus menuliskan tentang. Belajar Mencukupkan diri dalam segala keadaan.
(Filipi 4:11)
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Rasul Paulus pertama² mengajar dirinya sendiri agar belajar untuk menyederhanakan hidupnya agar ia dapat terhindar dari keserakahan dan ketamakan diri, jadi ini bukan tentang kondisinya dalam kekurangan namun ini bicara tentang sikap hati.
Sebab dia menyadari bahwa Kekayaan, Kekuasaan, Kedudukan, Popularitas, dan semua yang terbaik yang ia terima merupakan Hadiah dari TUHAN untuk membawanya kepada Kebahagiaan
bukan malah sebaliknya.
Dimana banyak orang semakin kaya semakin membuat dirinya "stres" & "depresi" dan semakin jauh dari kebahagiaan.
Ini bukan yang Tuhan maksudkan & kehendaki.
SETIAP BERKAT HARUSNYA MEMBAWA KEBAHAGIAAN, BUKAN MALAH MENJADI JERAT
SEMUANYA ITU HARUS DI AWALI DARI BAGAIMANA BELAJAR MENGGUNAKAN BERKAT DENGAN BIJAK DAN BERTANGGUNG JAWAB SERTA MENIMBULKAN RASA SYUKUR KEPADA TUHAN YANG ADALAH "SUMBER" SEGALANYA
(Yohanes 1:3)
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yg telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Rahasianya adalah kita tidak dapat menikmatinya di luar Tuhan.
(Pengkhotbah 2:25-26)
Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?
Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan & kesukaan,
tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin
Komentar
Posting Komentar