PUJIAN DARI MANUSIA BISA BERBAHAYA, SEBAB ITU WASPADALAH
(Roma 2:29b)
Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
●Siapa yang tidak ingin menjadi orang terkenal, dipuji dan disanjung oleh banyak orang? Dunia memang haus akan sanjungan, penghargaan & pujian.
Banyak orang yang rela mengorbankan waktu nya demi meraih popularitas & sanjungan dari pihak lain. 😎
Namun bagi kita sebagai orang percaya, khususnya para pelayan Tuhan, berhati-hatilah! Jangan sampai kita haus pujian dari orang lain karena biasanya kata² pujian dan sanjungan itu sangat berbahaya. 😏 Sebab apabila kita mabuk pujian atau sanjungan kita bisa tergelincir.
Kata-kata semacam itu bagaikan minyak yang licin tertuang di jalan, siapa pun yang lewat pasti akan jatuh tergelincir.
Sebaliknya, mari kita meneladani Tuhan Yesus! 😇
Dalam pelayananNya untuk umat manusia, sangat jarang orang berterima kasih kepada Nya
Yesus adalah Pemimpin Agung, tetapi Dia sama sekali tidak haus akan sanjungan.
Dia datang ke dunia untuk melayani, bahkan untuk berkorban.
(Markus 10:45)
"Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Ini suatu pelajaran berharga bagi kita. Setiap kita haruslah memiliki hati seorang 'hamba' yg melayani.
(Lukas 17:7-10)
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang.
Mari segera makan!
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku
Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum.
Dan sesudah itu engkau boleh makan & minum.
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yg ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata:
Kami adalah hamba² yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Jika kita hanya bersemangat melayani ketika pelayanan itu menyenangkan bagi kita berarti kita bukanlah seorang pelayan sejati
Apalagi jika tujuan pelayanan kita adalah untuk mencari nama, pujian atau mendapatkan penghargaan dari orang lain. Di setiap pelayanan haruslah nama Yesus yang tetap kita ke depankan!
(Yohanes 3:30)
Ia harus makin besar, ttpi aku harus makin kecil.
Jangan sampai nama pribadi dan segala atributnya yang kita gembar-gemborkan
(1 Tesalonika 2:6)
"Juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang² lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul² Kristus."
Mari kita melayani Tuhan dengan motivasi yang benar, jangan mencari hormat dan pujian dari manusia. Tuhan itu tidak pernah tertidur dan terlelap, Dia senantiasa memperhatikan dan menyediakan upah untuk setiap jerih lelah kita bagi Dia. 🙏🏼
Itulah sebabnya Yesus seusai membuat Mujizat sering berkata:
(Lukas 5:13-16)
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapa pun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar & datanglah orang banyak ber-bondong² kepada-Nya untuk mendengar Dia & untuk disembuhkan dari penyakit mereka.
Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat² yang sunyi dan berdoa.
Dari sini kita tahu bahwa Yesus mengingatkan kita agar kita hati² dengan pujian dari manusia sehingga Dia selalu berdoa minta kekuatan dari Bapa Nya agar tidak sampai jatuh karena "pujian/sanjungan"
(Matius 26:41)
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:
roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Komentar
Posting Komentar