KEKUATAN DALAM KETERBATASAAN
(Keluaran.4:12)
Pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.
Ketika Allah memanggil Musa untuk melayani, Musa menjawab:
(Keluaran 4:10).
"Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah"
Perkataan itu menandakan bahwa Musa mungkin mengalami kesulitan dalam berbicara.
Mungkin ia gagap. Tuhan berkata kepada nya, "Siapakah yg membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni Tuhan?" (ayat 11)
Kelemahan, ketidak mampuan, bahkan kecacatan kita sekalipun, dapat digunakan Allah bagi kemuliaan-Nya.
Bukan dengan membuang kelemahan kita, tetapi dengan menganugerahi kita kekuatan dan memakai keterbatasan kita demi kebaikan kita.
Bila kelemahan membuat kita mencari Allah dan semakin kita bergantung kepada-Nya, berarti kelemahan² itu justru menolong kita & tidak menghalangi kita.
Kelemahan² ini justru merupakan hal terbaik yang dapat kita alami, karena pertumbuhan kita dalam keberanian, kekuatan, dan kebahagiaan tergantung pada hubungan kita dengan Tuhan 😇 dan seberapa besar kepercayaan kita kepada-Nya 🙏🏼.
Tiga kali Rasul Paulus memohon kepada Tuhan untuk mengambil duri di dalam dagingnya,
tetapi Tuhan menjawab, "Cukuplah kasih karuniaKu" (2 Kor 12:9)
Paulus pun kemudian bersuka-cita dalam keterbatasannya, karena ia menyadari bahwa hal itu tidak menghambatnya. Seperti yang ia nyatakan, "Sebab jika aku lemah, maka aku kuat" (ay.10)
KEKUATAN ALLAH TERLIHAT PALING JELAS SEWAKTU KITA DALAM KELEMAHAN KITA
Komentar
Posting Komentar