BELAJARLAH MENGONTROL EMOSI
(Amsal 15:18)
Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.
Ada sebuah cerita tentang seorang petani yang sedang menunggu masa panen gandumnya yang tinggal menghitung hari saja. Di belakang rumahnya dia memelihara puluhan ekor ayam untuk keperluan makan keluarganya.
Musuh utamanya adalah binatang musang yang sering mencuri ayamnya, untuk itu dia memasang sebuah perangkap.
Alhasil hari itu ada seekor musang yang tertangkap, dengan marah dan emosinya yang tinggi,
musang itu dia ikat dengan kain lalu merendamnya dalam minyak tanah untuk di bakarnya hidup²
Saat musang mulai terkena api karena panasnya api tersebut. musang itu meloncat lari dengan sekuat tenaganya.
Ke mana?
Ke arah ladang gandum itu dan membakar habis semua tanaman yang hampir panen itu, di tambah ladang gandum tetangganya.
Itulah akibat emosinya yang tidak terkontrol lagi.
(Efesus 4:26-27)
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Apa yang harus kita waspadai di hari² terakhir ini?
(1 Petrus 4:7)
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Yaitu "PENGUASAN DIRI"
Banyak Perkawianan gagal, Bisnis gagal, Terjadi perkelahian, Kecelakaan, Dll
Akibat kita tidak bisa mengasai diri dan membiarkan emosi kita meledak tanpa terkendali lagi.
SEORANG PEMARAH AKAN MENAMBAH MUSUH KARENA EMOSINYA;
SEORANG PENYABAR AKAN MENAMBAH SAHABAT KARENA KASIHNYA
Emosi yang terkontrol dengan baik akan menambah tinggi nilai kita, namun emosi yang meledak² akan menurunkan nilai kita di mata orang lain, bahkan merugikan diri sendiri.
(Pengkhotbah 10:4)
Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan² besar.
BELAJARLAH MENGONTROL EMOSI MAKA KITA AKAN TERHINDAR DARI KESALAHAN² YANG LEBIH BESAR LAGI
(Roma 6:12)
Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
(Efesus 5:1-2)
Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak² yang kekasih & hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu & telah menyerah kan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan & korban yang harum bagi Allah.
Komentar
Posting Komentar