JADILAH ORANG YANG TAHU BERSYUKUR SERTA TETAP MENJADI BERKAT
(Mazmur 126:5-6)
Orang² yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dgn sorak-sorai sambil membawa berkas²-nya.
Mengeluh itu memang jauh lebih mudah daripada bersyukur.
Seringkali kita lupa bersyukur untuk hal yang sudah terbiasa kita terima. Namun betapa mudahnya kita mengeluh, marah, menggerutu, mengomel, ber-sungut², mulai dari hal sederhana hingga masalah serius.
Tanpa kita sadari bahwa Tuhan mendengar setiap per-sungut²an kita.
(Bilangan 14:27-28)
"Berapa lama lagi umat yg jahat ini akan ber-sungut² kepada-Ku?
Segala sesuatu yg di- sungut² kan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar.
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yg kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Ku lakukan kepada mu.
Jika kita punya waktu, cobalah jalan² ke sebuah rumah sakit.
Tengoklah & renungkan sejenak bila kita pergi ke ruang IGD atau ke ICU
Disana kita dapat menyadari bahwa siapakah kita ini?
Ketika tubuh kita tak berdaya lagi, yang hanya bisa berserah kepada para dokter & perawat disana
Seringkali kita lupa, bahwa ketika kita masih mampu menghirup udara ini dengan bebas tanpa menggunakan alat bantuan pernafasan Itu adalah anugerah besar.
Ketika kita masih memiliki pekerjaan, banyak orang menanti dan mencari pekerjaan.
Ketika kita mengomel bahwa tangan kita lelah bekerja, ada saudara kita yang tak mempunyai lengan dan harus melakukan segala sesuatu hanya dgn kakinya.
Sadarilah bahwa dengan mengeluh tidak akan menambah kekuatan atau mengubah keadaanmu namun itu justru akan menambah berat bebanmu, namun dengan bersyukur,
itu akan meringankan langkahmu.
(Amsal 24:10)
Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Manusia bisa lebih menderita ketika ia tidak pernah bisa merasakan puas diri oleh karena itu Rasul Paulus menuliskan
(Filipi 4:11-13)
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan.
Dalam segala hal & dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung di dlm Dia yg memberi kekuatan kpd ku
Jika kita bisa puas diri dan tahu bersyukur, maka disitu kita dapat merasakan kebahagiaan di tengah penderitaan
(Pengkhotbah 2:24-26)
Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya.
Aku menyadari bhw ini pun dari tangan Allah.
Karena siapa dapat makan & merasakan kenikmatan di luar Dia?
Karena kepada orang yg dikenanNya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan & kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun & menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Semoga kita bisa melatih diri menjadi seorang yang tahu bersyukur dalam segala keadaan sambil tetap bisa menjadi berkat bagi sesama kita
(Ibrani 13:15-16)
Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kpd Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban² yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
(Kisah Para Rasul 20:35)
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan:
Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima."
Komentar
Posting Komentar