BERTEKUNLAH SAMPAI KITA DI SEMPURNAKAN
(Yakobus 1:2-4)
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh
ke dalam ber-bagai² pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Ada seorang tua yang sangat beruntung. Dia menemukan sebutir mutiara yang besar dan sangat indah, namun kebahagiaannya segera berganti menjadi kekecewaan begitu dia mengetahui ada sebuah titik noda hitam kecil di atas mutiara tersebut.
Hatinya terus bergumam, kalau seandainya tidak ada titik noda hitam, mutiara ini akan menjadi yang tercantik dan paling sempurna di dunia!
Semakin dia pikirkan semakin kecewa hatinya. Akhirnya, dia memutuskan untuk menghilangkan titik noda Tsb.dengan menguliti lapisan permukaan mutiara
Tetapi stelah dia menguliti lapisan yang pertama, noda Tsb.tetap masih ada. Dia pun segera menguliti lapisan kedua dengan keyakinan titik noda itu akan hilang.
Namun kenyataannya noda tersebut masih tetap ada. Lalu dgn tidak sabar, dia mengkuliti selapis demi selapis, sampai pd lapisan terakhir.
Benar juga noda telah hilang, tetapi mutiara tersebut ikut hilang..!
Begitu pulalah dgn kehidupan nyata kita ini,kita selalu suka mempermasalahkan hal² yang kecil, yang tidak penting sampai akhirnya merusak nilai yang besar.
Rumah tangga yg sdh dibina ber-tahun² pun bisa hancur akibat saling menuntut kesempurnaan di dalamnya
Persahabatan yang indah yg telah terjalin ber-tahun² pun menjadi permusuhan yang hebat cuma gara² sepatah kata² yg kurang baik dań tidak disengaja ...
Keluarga besar yg tadinya rukun dan harmonispun bisa jadi hancur cuma krn perdebatan2 kecil tidak prinsip
Yang remeh kerap di permasalahkan,
Yang jauh lebih penting dan berharga malah terabaikan
Seribu kebaikan sering tak berarti,
Tapi setitik kekurangan akan diingat seumur hidup
Marilah kita belajar menerima kekurangan apapun yang ada dalam kehidupan kita...
(Roma 15:7)
Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama spt Kristus juga tlah menerima kita,untuk kemuliaan Allah.
(Roma 14:1)
Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
Bukankah tidak ada yang sempurna di dunia ini ?
Bukankah kita sekarang ini sama² sdg di sempurnakan
(1 Korintus 13:10, 12)
Ttpi jika yg sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yg samar² tetapi nanti kita akan melihat muka dgn muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
(Ibrani 7:25)
Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yg oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
(Roma 8:29)
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dgn gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
(Roma 12:1-2)
Karena itu, saudara², demi kemurahan Allah
aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yg sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah:
apa yang baik,
Yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Komentar
Posting Komentar